
JAKARTA, iNews.id - PT Bukit Asam Tbk (PTBA) menetapkan Tanjung Enim, Sumatra Selatan sebagai lokasi pembangunan pabrik gasifikasi batu bara. Sementara BUMN tambang itu batal membangun pabrik serupa di Peranap, Riau.
Direktur Utama PTBA Arvyan Arifin mengatakan, keputusan tersebut diambil setelah perseroan menuntaskan studi kelayakan (feasibility study/FS) di kedua wilayah pada akhir November 2019. FS tersebut dilakukan bersama dengan perusahaan asal AS, Air Product and Chemical Inc.
"Kami menyimpulkan secara feasibility, Tanjung Enim lebih layak dibandingkan Peranap. Hal itu karena ada perbandingan investasi yang cukup signifikan dan terkait infrastruktur," kata Arvyan di Jakarta, Senin (23/12/2019).
Dengan kata lain, kata Arvyan, PTBA akan membangun pabrik untuk mengolah batu bara menjadi gas di Tanjung Enim sebagai proyek hlirisasi. Sementara pembangunan di Peranap tetap dilanjutkan dengan membangun PLTU Riau I.
Arvyan menjelaskan biaya operasional di Tanjung Enim jauh lebih efisien karena batu bara yang dibutuhkan lebih sedikit, mengingat kadar kalori yang lebih baik dibandingkan Peranap.
PTBA, kata Arvyan, menjalin kerja sama dengan sejumlah perusahaan lain dalam pembangunan pabrik gasifikasi batu bara. Selain perusahaan AS, PTBA juga menggandeng PT Pertamina (Persero), PT Pupuk Indonesia (Persero), dan PT Chandra Asri Petro Chemical Tbk.
Nantinya, pabrik ini akan mengolah batu bara menjadi syngas dan dimethyl ether (DME) sebagai pengganti elpiji. Selain itu, proyek gasifikasi ini juga akan menghasilkan produk hilir batu bara seperti metanol, amoniak, dan pupuk.
Sebagai kelanjutan dari studi kelayakan tersebut, PTBA segera melakukan desain awal (front and engineering design/FEED) yang ditargetkan selesai tahun depan. Setelah itu, PTBA akan melaksanakan kontrak rekayasa, pengadaan, dan konstruksi (EPC), dengan pengerjaan konstruksi memakan waktu 24-36 bulan. Proyek yang menelan biaya investasi sebesar 3,5 miliar dolar AS ini ditargetkan bisa beroperasi pada 2023.
"PTBA siap memulai dan menjawab tantangan Presiden untuk membuat industri hilir gas batubara sebagai produk pengganti elpiji. Kita tahu sampai saat ini elpiji masih impor dan itu membuat neraca perdagangan defisit," kata Arvyan.
Editor : Rahmat Fiansyah
https://ift.tt/391DH5T
December 24, 2019 at 08:00AM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Peranap Batal, PTBA Bakal Bangun Pabrik Gasifikasi Batu Bara di Tanjung Enim"
Post a Comment