Penembakan di SMA California AS Tewaskan 2 Orang, Pelaku Ditahan Dalam Kondisi Kritis

LOS ANGELES, iNews.id - Seorang remaja menembak mati teman-temannya di sebuah sekolah menengah (SMA) California, Amerika Serikat (AS), pada hari ulang tahunnya yang ke 16, Kamis (15/11/2019). Insiden itu menewaskan dua orang dan melukai tiga lainnya, sebelum pelaku menembak dirinya sendiri.

"Pria bersenjata itu ditahan dalam kondisi serius," kata polisi, seperti dilaporkan AFP, Jumat (15/11/2019).

Insiden terjadi di Sekolah Menengah Saugus di Santa Clarita. Ini menjadi penembakan terbaru di sekolah AS yang menewaskan sekitar 300 anak muda dalam dua dekade.

Siswa-siswa yang ketakutan berbaris keluar dari ruang kelas, sementara yang lain melarikan diri ketika kabar soal remaja lelaki Asia yang tak dikenal itu melepaskan tembakan dengan senapan kaliber 0,5 semi-otomatis.

"Detektif meninjau video di tempat kejadian, yang dengan jelas menunjukkan subjek menarik pistol dari ranselnya, menembak, dan melukai lima orang, dan kemudian menembak dirinya sendiri di kepala," kata pejabat polisi bagian pembunuhan, Kent Wegener.

Remaja itu ditemukan di antara yang terluka oleh responden pertama, menurut Sherif Los Angeles, Alex Villanueva.

Yang tewas merupakan seorang gadis berusia 16 tahun dan seorang anak lelaki berusia 14 tahun. Tiga lainnya yang terluka -satu laki-laki dan dua perempuan- berusia antara 14 dan 15 tahun.

Penembakan di sekolah dengan 2.300 siswa itu pertama kali dilaporkan tak lama setelah pukul 07.30 (1530 GMT).

Sekolah yang berjarak 65 kilometer sebelah utara Los Angeles itu diamankan usai kejadian.

Para siswa mengaku kepada CNN mendengar banyak ledakan keras yang terdengar seperti kembang api dan mulai berlari.

Sebanyak 24 ambulan, tujuh unit paramedis, dan sebuah helikopter ada di sekolah itu, yang berada di seberang area perumahan, bersama dengan puluhan mobil patroli.

Agen dari Biro Alkohol, Tembakau, Senjata Api dan Bahan Peledak federal, serta petugas pemadam kebakaran, ada di antara mereka yang merespons insiden itu.

Editor : Nathania Riris Michico

Let's block ads! (Why?)