
BEIJING, iNews.id - Setidaknya 11 warga China ditemukan bersembunyi di berbagai produk furnitur dan mesin cuci saat hendak diselundupkan ke Amerika Serikat (AS). Mereka tiba dari Meksiko dan ditangkap di perbatasan San Ysidro di Kota San Diego.
Para petugas dikabarkan harus bersusah payah mengeluarkan 11 imigran gelap itu dari tempat persembunyiannya.
"Kami ingin mengingatkan terhadap bahaya penyelundupan manusia. Mereka adalah manusia yang diperlakukan dengan cara-cara tidak manusiawi oleh pelaku. Ini bisa berakhir mematikan," kata Direktur Dinas Perlindungan Perbatasan dan Bea Cukai di San Diego, Pete Flores, seperti dilaporkan Channel News Asia, Jumat (13/12/2019).
November silam, polisi juga menangkap enam orang warga negara China yang bersembunyi di balik dinding palsu di dalam sebuah truk.
Kasus di AS menjadi insiden teranyar penyelundupan manusia lewat jalur darat yang berpotensi menelan korban jiwa. Pada Oktober, sebanyak 39 warga negara Vietnam ditemukan tak bernyawa di Inggris saat diselundupkan di dalam truk pendingin.
Jenazah para korban yang terdiri atas 31 laki-laki dan delapan perempuan saat ini telah dibawa pulang untuk dimakamkan di kampung halaman masing-masing. Sementara itu penyelidikan masih berlangsung usai polisi menangkap sejumlah tersangka pelaku penyelundupan, baik di Inggris atau di Vietnam.
Meski demikian, penyelundupan manusia di China atau Vietnam sudah mengakar kuat di masyarakat. Hal itu bisa dilihat antara lain di desa Dien Thinh di Vietnam yang dijuluki desa miliarder lantaran banyak warganya yang bertaruh nasib ke luar negeri.
Sebagian dari 39 korban penyelundupan di Inggris juga berasal dari desa ini.
"Semua penduduk desa dan warga dari kampung tetangga berdatangan untuk menghantarkan jenazah," kata Pendeta Nguyen Xuan Dong di Dien Thinh.
"Mereka membawa mawar putih yang saya harapkan bisa mengurangi duka keluarga. Kematian keduanya adalah kehilangan yang luar biasa tapi rasa kasih sayang yang saya lihat di sini akan bisa membantu meredakan rasa sakit yang tak terkira."
Saat ini Dinas Keamanan Eropa, Europol, mengaku baru mengakhiri investigasi selama dua tahun untuk mengungkap jejaring kriminal raksasa yang menggunakan truk untuk menyelundupkan manusia ke Eropa Barat.
Brussels mengklaim kepolisian Rumania menangkap anggota sindikat hitam yang berhasil menyelundupkan 580 orang lewat Kota Timisoara.
Polisi mengatakan, sindikat penyelundupan itu beranggotakan 36 orang yang mampu menghasilkan lebih dari dua juta Euro. Mereka terbiasa menyelundupkan orang di dalam truk kontainer, tanpa pasokan air atau oksigen.
Tidak sedikit yang kehilangan nyawa akibat perjalanan maut tersebut.
Editor : Nathania Riris Michico
https://ift.tt/36w4Z2e
December 13, 2019 at 08:06AM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "11 Warga China Diselundupkan ke AS di Dalam Mesin Cuci"
Post a Comment