
WASHINGTON, iNews.id - Serangan Turki terhadap pasukan Kurdi di Suriah belum melanggar garis merah yang dinyatakan oleh Presiden Donald Trump. Saat ini, menurut seorang pejabat Amerika Serikat (AS), Trump ingin mengupayakan menengahi gencatan senjata.
Trump awalnya memberi lampu hijau bagi Turki untuk menyerang Suriah, namun dia mengeluarkan ancaman akan melumpuhkan ekonomi negara itu jika operasi yang dilakukan tidak "manusiawi."
Diminta menentukan tindakan seperti apa yang ditegaskan Trump itu, pejabat AS itu mengatakan," Termasuk pembersihan etnis, serangan artileri tanpa pandang bulu, udara, dan kebakaran lain yang diarahkan pada populasi sipil."
"Itulah yang kami lihat saat ini. Kami belum melihat contoh signifikan sejauh ini, tapi ini masih sangat awal," kata pejabat itu, dengan syarat anonim, seperti dilaporkan AFP, Jumat (11/10/2019).
Dia mengatakan, operasi yang diluncurkan sejak Rabu kemarin itu belum berskala besar.
"Turki benar-benar belum terlibat secara mendalam atau dalam jumlah besar di dalam perbatasan."
"Itulah salah satu alasan mengapa kami mengeluarkan begitu banyak peringatan, karena kami sangat, sangat prihatin dengan serangan yang tidak pandang bulu seperti itu," katanya.
Trump mendapat kecaman keras di dalam AS, bahkan di antara pendukung Partai Republik, yang menganggapnya mengkhianati pejuang Kurdi, sekutu AS yang memimpin perang melawan kelompok ISIS.
Dalam panggilan telepon pada Minggu dengan Presiden Recep Tayyip Erdogan, Trump mengatakan dia menarik pasukan AS yang secara efektif dari Suriah.
Di Twitter pada Kamis, Trump mengatakan dirinya berharap bisa menengahi kesepakatan antara Turki dan Kurdi. Dia juga menyiapkan alternatif lain, yakni mengirim ribuan tentara atau memukul Turki dengan sanksi yang keras.
Diminta untuk merinci pernyataan itu, pejabat AS mengatakan bahwa Trump meminta diplomat untuk mengakhiri kekerasan.
"Kami ditugasi oleh presiden mencoba melihat apakah ada kesamaan di antara kedua belah pihak, jika ada cara agar kami dapat menemukan jalan menuju gencatan senjata," kata pejabat itu.
Dia mencatat, Turki di masa lalu mencapai gencatan senjata dengan Partai Pekerja Kurdistan, atau PKK, yang melancarkan puluhan tahun kekerasan separatis di Turki.
Erdogan serta pemerintahan Trump menghubungkan PKK ke Unit Perlindungan Rakyat Kurdi, atau YPG, yang mendominasi Pasukan Demokrat Suriah di Suriah.
"Itulah jalan yang paling disukai presiden - penyelesaian yang dinegosiasikan," kata pejabat itu.
Editor : Nathania Riris Michico
https://ift.tt/2OBOSKH
October 11, 2019 at 07:28AM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "AS: Serangan Turki ke Suriah Belum Berskala Besar, Trump Ingin Gencatan Senjata"
Post a Comment