Perkelahian Antarpelajar di Sampit Nyaris Berujung SARA, Kapolda: Konflik Sudah Diredam

SAMPIT, iNews.id - Polisi memastikan potensi konflik yang terjadi di kota Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah (Kalteng), telah diredam. Tidak ada aksi saling balas dendam antara kedua pihak yang bertikai.

Kapolda Kalteng, Irjen Pol Ilhan Salahudin, menjamin buntut perkelahian antarpelajar di sana, tidak menimbulkan gerakan balas dendam. Para pelaku sudah diamankan petugas, dan korban hanya mengalami luka ringan.

"Saya jamin dalam perkelahian antarpelajar di Kota Sampit, tidak ada gerakan balas dendam," kata Ilham saat dikonfirmasi di Kota Palangkaraya, Kalteng, Selasa (22/10/2019) malam.

Dia menegaskan, perkelahian tersebut murni tindak kriminal dan tidak ada kaitannya dengan isu-isu yang berkembang di masyarakat. Masyarakat diminta jangan mudah terprovokasi oleh informasi bohong yang belum diketahui kebenarannya.

Selain itu, polisi juga sudah mengamankan sembilan terduga pelaku perkelahian yang mengakibatkan dua orang korbannya luka-luka.

"Sembilan terduga pelaku tersebut akan diperiksa di Polda Kalteng. Hal ini dilakukan untuk proses pemeriksaan lebih lanjut dengan menggunakan asas praduga tidak bersalah," katanya.

Setelah kejadian itu, pihaknya terus memantau perkembangan di kota Sampit. Dia menugaskan Direktorat Intel dan Direktorat Kriminal Umum Polda Kalteng untuk memantau situasi di sana.

Pihaknya tidak ingin ada oknum-oknum yang ingin melakukan gerakan serta memelintir isu-isu yang berkembang saat ini. Karena, perkelahian antarpelajar tersebut, sama sekali bukan konflik yang mengandung unsur SARA.

"Kami juga sudah berkomunikasi dengan Ketua Dewan Adat Dayak (DAD) Kalteng, Agustiar Sabran yang juga menjamin bahwa tidak ada ormas yang melakukan gerakan-gerakan terkait masalah tersebut," ujarnya.

Editor : Andi Mohammad Ikhbal

Let's block ads! (Why?)