.jpg)
NEW YORK, iNews.id - Kurs dolar Amerika Serikat (AS) menguat moderat di tengah melemahnya pound Inggris pada akhir perdagangan Senin (7/10/2019). Investor semakin khawatir tentang prospek Brexit, yang dapat berakhir tanpa kesepakatan sehingga bisa menyebabkan volatilitas ke depan.
Mengutip Xinhua, Selasa (8/10/2019), sebuah upaya hukum yang memaksa Perdana Menteri Inggris Boris Johnson untuk meminta Uni Eropa (UE) memperpanjang keanggotaan blok Inggris jika tidak ada kesepakatan Brexit, gagal pada Senin di pengadilan sipil tertinggi Skotlandia.
Pengacara Jolyon Maugham, salah satu dari tiga orang yang membawa kasus ini ke pengadilan, mengatakan, setelah keputusan mereka akan mengajukan banding terhadap hasil pada Selasa.
Maugham mengatakan, keputusan pengadilan membuat adanya risiko Brexit yang melanggar hukum. Johnson bersikeras Inggris akan meninggalkan blok itu, dengan atau tanpa kesepakatan pada 31 Oktober.
Indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama, naik 0,16 persen menjadi 98,9655 pada akhir perdagangan.
Pada akhir perdagangan New York, euro turun menjadi 1,0973 dolar AS dari 1,0983 dolar AS pada sesi sebelumnya, dan pound Inggris turun menjadi 1,2299 dolar AS dari 1,2332 dolar AS pada sesi sebelumnya. Dolar Australia turun menjadi 0,6732 dolar AS dari 0,6770 dolar AS.
Dolar AS dibeli 107,27 yen Jepang, lebih tinggi dari 106,85 yen Jepang pada sesi sebelumnya. Dolar AS turun menjadi 0,9946 franc Swiss dari 0,9949 franc Swiss, dan jatuh ke 1,3309 dolar Kanada dari 1,3323 dolar Kanada.
Editor : Ranto Rajagukguk
https://ift.tt/30T7yrN
October 08, 2019 at 07:45AM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Dolar AS Menguat di Tengah Pelemahan Sterling"
Post a Comment