JEMBER, KOMPAS.com – Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Jember Gatot Triyono mengklarifikasi berita penarikan bantuan kasur dan selimut untuk korban banjir yang viral di media sosial.
Gatot menjelaskan, banjir di wilayah itu terjadi pada Kamis (6/2/2020) malam.
Keesokan harinya, Bupati Jember Faida memutuskan meninjau lokasi banjir, yakni di Pondok Pesantren Baitul Ilmi. Faida pun bertemu pengasuh ponpes, Mansur.
"Bupati langsung menanyakan jumlah santri berapa yang terdampak, kebetulan santrinya 18 orang," kata Gatot di kantornya, Senin (17/2/2020).
Baca juga: Bantuan Korban Banjir Jember Hanya Simbolis, Setelah Selesai Ditarik
Mendengar hal itu, Faida memerintahkan jajarannya memberikan bantuan kepada seluruh santri yang terdampak banjir.
Tapi, sebanyak 18 santri itu tak terdeteksi karena tak terdata di kecamatan dan kelurahan.
"Sehingga hanya ada lima bantuan yang diserahkan secara simbolis,” tutur dia.
Gatot membantah penyerahan secara simbolis itu bentuk pencitraan. Faida diketahui mencalonkan diri sebagai calon bupati lewat jalur independen di Pilkada Jember 2020.
“Bupati juga memerintahkan langsung pada jajaran di bawahnya untuk melengkapi bantuan tersebut,” tutur dia.
Hanya saja, kata Gatot, terjadi kesalahan komunikasi saat tim pendistribusian mengirimkan bantuan. Bantuan yang awalnya akan dikirimkan tiga hari setelah bencana justru molor jadi seminggu.
"Bantuan" - Google Berita
February 17, 2020 at 03:37PM
https://ift.tt/2SCvD5v
Viral Bantuan Banjir Ditarik, Ini Klarifikasi Bupati Jember - Kompas.com - KOMPAS.com
"Bantuan" - Google Berita
https://ift.tt/36siyzP
Shoes Man Tutorial
Pos News Update
Meme Update
Korean Entertainment News
Japan News Update
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Viral Bantuan Banjir Ditarik, Ini Klarifikasi Bupati Jember - Kompas.com - KOMPAS.com"
Post a Comment