Pelaku UMKM Antusias Realisasikan Gagasan Cawapres Ma'ruf Amin

TABANAN, iNews.id, – Tim pemenangan terus mengampanyekan program cawapres nomor urut 01 KH Ma’ruf Amin ke seluruh Indonesia. Dikawal langsung putra Kiai Ma’ruf, Syauqi Ma’ruf Amin, tim pemenangan terus bergerak menyapa masyarakat dan mengenalkan visi dan misi calon pendamping Joko Widodo tersebut.

Gus Syauqi yang juga Ketua Dewan Pembina Master C19 Portal KMA (Kiai Ma’ruf Amin) itu berkeliling, dari Kalimatan Timur, Yogyakarta, dan kini di Bali. Di Pulau Dewata, dia menyosialisasikan gagasan Ma’ruf Amin tentang arus baru ekonomi Indonesia (Abei) kepada ratusan pelaku UMKM, di Tabanan.

"Terima kasih saya sudah diberi kesempatan menyampaikan gagasan Abah (KMA) di sini. Memang Abah punya gagasan terkait pemberdayaan perekonomian masyarakat melalui arus baru ekonomi Indonesia," ujar Gus Syauqi pada acara Ngopi Ngobrol Pintar di Taman Tanah Pegat, Tabanan, Selasa (2/4/2019).

Menurutnya, gagasan Abei selalu mendapat respons positif dari para pelaku UMKM. Sebab, konsep Abei menguatkan pelaku UMKM tanpa melemahkan yang kuat. "Konsepnya begitu, kita menguatkan yang lemah, tanpa harus melemahkan yang kuat," katanya.

Dalam acara itu, Gus Syauqi juga meluncurkan kedai Kopi Abah dan mengenalkan kartu Santri Milenial Centre (Simac). Menurut Presiden Direktur Kopi Abah, Gus Nur Rohman, pembukaan kedai Kopi Abah bukan semata-mata untuk menacari profit.

"Kita sudah membuka kedai Kopi Abah di sejumlah daerah. Ini semua untuk mematerialisasikan pemikiran atau gagasan Abei Kiai Ma'ruf," ujarnya.

Sementara itu, terkait dengan kartu Simac, dia menjelaskan, kartu tersebut untuk memfasilitasi para pelaku usaha, terutama para santri yang ingin menjadi pengusaha.

"Kartu Simac ini kami luncurkan untuk para santri dan masyarakat yang ingin berwirausaha. Dengan memegang kartu tersebut, masyarakat khususnya santri dapat mengakses kredit untuk modal usaha," tuturnya.

"Misalnya, santri yang ingin membuka kedai Kopi Abah, kami bisa memfasilitasi modal, pelatihan dan sebagainya," pungkasnya.

Editor : Zen Teguh

Let's block ads! (Why?)