Search

Partai Erdogan Kalah di Istanbul-Ankara, Mata Uang Lira Makin Anjlok

ISTANBUL, iNews.id - Setelah komisi pemilihan umum (KPU) Turki merilis hasil perhitungan sementara pada Senin pagi (1/4), makin jelas bahwa partai Presiden Recep Tayyip Erdogan, Partai AK, mengalami kekalahan di kota-kota besar dalam pilkada kali ini.

Pasar segera bereaksi dan nilai tukar mata uang lira langsung melemah sampai 2,5 persen. Dalam selang waktu satu tahun, nilai lira Turki sudah anjlok hampir 30 persen.

Banyak investor yang mulai kehilangan kepercayaan kepada politik ekonomi pemerintah, sekalipun Bank Sentral sudah mengeluarkan serangkaian langkah untuk menopang mata uang lira.

KPU menyatakan, calon oposisi dari Partai Rakyat Republik CHP, Ekrem Imamoglu, menang atas kandidat dari Partai AK, yakni mantan perdana menteri Binali Yildirim, dengan hampir 28.000 suara.

Sedangkan di ibu kota Turki, Ankara, kandidat CHP Mansur Yavas juga memimpin perolehan suara.

BACA JUGA: Pilkada Turki: Partai Pimpinan Erdogan Alami Kekalahan di Ankara

Dalam pidato menanggapi hasil sementara pilkada, Erdogan berjanji pemerintah Turki saat ini akan fokus pada perekonomian. Turki akhir tahun lalu tergelincir ke dalam resesi.

"Harapannya adalah bahwa penekanan akan diberikan kepada reformasi struktural, yang diperlukan dalam periode empat tahun ini. Jika ada penundaan dalam hal ini, itu akan meningkatkan tekanan pada pasar," kata seorang bankir yang menolak disebutkan namanya, seperti dikutip Deutsche Welle, Selasa (2/4/2019).

Dia menambahkan, mata uang Turki masih akan tetap lemah, sementara ketidakpastian politik berlanjut.

Beberapa pekan menjelang pemilihan umum, banyak investor melepas saham dan obligasi Turki, dan menjual lira. Pemerintah sempat menginstruksikan kepada bank-bank untuk membeli lira Turki di pasar devisa London untuk menopang nilai tukarnya, menurut beberapa pejabat keuangan.

BACA JUGA: Tak Lagi Didukung Rakyat Turki, Ini Awal Kejatuhan Erdogan?

Lembaga pemeringkat Moody's menyatakan, turunnya cadangan mata uang asing Turki merupakan indikasi negatif, dan penggunaan dana bank sentral untuk menopang mata uang lira menimbulkan pertanyaan baru soal transparansi dan independensi lembaga keuangan itu.

Moody's selanjutnya menyebut, kebijakan yang tidak jelas menanggapi resesi ekonomi meningkatkan risiko pelarian modal lebih lanjut. Hasil pilkada kemungkinan akan menentukan arah kebijakan ekonomi makro Turki selanjutnya.

Editor : Nathania Riris Michico

Let's block ads! (Why?)



https://ift.tt/2JY1OKb
April 02, 2019 at 10:37PM

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Partai Erdogan Kalah di Istanbul-Ankara, Mata Uang Lira Makin Anjlok"

Post a Comment

Powered by Blogger.