Perwakilan AS untuk Suriah James Jeffrey mengatakan bahwa Washington sangat khawatir dengan situasi di wilayah Idlib yang semakin memanas akhir-akhir ini.
"Tentu saja kami juga akan menjatuhkan sanksi," kata Jeffrey kepada wartawan, Rabu (5/2) seperti dikutip dari AFP.
Namun, dia tidak menyebutkan bentuk sanksi yang akan dijatuhkan itu.
Rezim Suriah yang didukung oleh Rusia terus meningkatkan serangan dalam beberapa pekan terakhir terhadap basis kelompok pemberontak.
Baru-baru ini empat tentara Turki tewas dalam serangan yang diluncurkan rezim Suriah Presiden Bashar Al Assad di barat laut Idlib.
Turki kemudian melancarkan serangan balasan hingga menewaskan puluhan pasukan Suriah. Serangan itu juga memuat hubungan Turki dan Rusia memanas.
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan memperingatkan Rusia untuk tidak menghalangi aksi balas dendam atas kematian empat tentara mereka di Suriah.
Dalam konflik ini, Rusia dan Iran membantu pihak militer Suriah sedangkan Turki bersama Amerika Serikat serta sekutu dari Eropa dan Arab membantu beberapa faksi pemberontak yang berbeda. Namun Rusia dan Turki sepakat bekerja sama meskipun mereka berada di pihak berseberangan.
Menurut Jeffrey, Presiden AS Donald Trump di bawah perintah eksekutif memiliki wewenang untuk menghukum mereka yang mengancam stabilitas politik, terlebih pihak yang menentang gencatan senjata.
"Karena itu kami ingin mengetahui apa yang bisa kami lakukan. Dan kami bertanya ke Turki apa yang mereka butuhkan," katanya.
Trump tahun lalu menjatuhkan sanksi kepada sejumlah pejabat senior Turki setelah Ankara mengirim pasukan ke Suriah untuk menyerang Kurdi, sekutu AS.
Turki menyerang milisi Kurdi di Suriah, tak lama setelah AS menarik pasukan dari sana. Turki menghentikan gempuran ke pasukan Kurdi setelah mencapai kesepakatan gencatan senjata yang diinisiasi AS.
Tak kama setelah itu Turki dan Rusia menyepakati pembentukan zona penyangga di Idlib.
Perang saudara di Suriah sudah berlangsung selama sembilan tahun. Badan bantuan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Suriah (OCHA) menyatakan dari data mereka pada 1 Desember 2019 tercatat ada sekitar 350 ribu warga Suriah yang mengungsi akibat peperangan.
Jeffrey mengatakan satu-satunya cara untuk menghentikan serangan adalah gencatan senjata permanen. (dea)
"Bantuan" - Google Berita
February 07, 2020 at 09:54AM
https://ift.tt/2OyVDMw
AS Tawarkan Bantuan ke Turki untuk Tekan Suriah dan Rusia - CNN Indonesia
"Bantuan" - Google Berita
https://ift.tt/36siyzP
Shoes Man Tutorial
Pos News Update
Meme Update
Korean Entertainment News
Japan News Update
Bagikan Berita Ini
0 Response to "AS Tawarkan Bantuan ke Turki untuk Tekan Suriah dan Rusia - CNN Indonesia"
Post a Comment