MEXICO CITY, iNews.id - Presiden Meksiko bersumpah akan menyelidiki penahanan kontroversial para imigran yang mencoba menyeberangi perbatasan Amerika Serikat (AS). Dia mengatakan, 15.000 tentara yang dikerahkannya tidak menerima perintah tersebut.
Presiden Andres Manuel Lopez Obrador, seorang sayap kiri yang berkuasa pada Desember dan bersumpah melindungi hak-hak imigran, mendapat kecaman setelah munculnya foto seorang jurnalis AFP pekan lalu yang menunjukkan Pengawal Nasional bersenjata berat secara paksa menahan dua perempuan dan seorang anak di sungai Rio Grande, di seberang dari El Paso, Texas.
Hukum internasional melindungi hak imigran tidak berdokumen untuk menyeberangi perbatasan untuk mencari suaka, dan Meksiko biasanya tidak menghentikan para imigran yang melakukannya di perbatasan utara.
BACA JUGA: Meksiko Kirim 15.000 Tentara ke Perbatasan AS
Namun, Lopez Obrador menghadapi tekanan dari Presiden AS Donald Trump untuk memperlambat lonjakan imigran Amerika Tengah. Pemerintahan Obrador ingin menunjukkan hasil demi menghindari hukuman tarif atas barang-barang Meksiko yang menjadi ancaman Trump bulan lalu.
Dia membantah Pengawal Nasional dan tentara menerima perintah untuk menghentikan imigran.
"Tidak ada perintah seperti itu yang dikeluarkan, dan kami akan meninjau kembali kasus itu, sehingga hal itu tidak terjadi lagi, karena itu bukan pekerjaan kami," katanya, dalam konferensi pers, seperti dilaporkan AFP, Rabu (26/6/2019).
Sebelumnya, Meksiko mengirim hampir 15.000 tentara ke perbatasan utara negara itu dengan AS dalam upaya untuk membendung aliran imigrasi. AS meminta pertanggungjawaban Meksiko terkait arus imigran yang masuk ke AS.
Editor : Nathania Riris Michico
https://ift.tt/2ZSVZ3T
June 26, 2019 at 04:09PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Presiden Meksiko Tegaskan Tak Tangkap Paksa Imigran di Perbatasan AS"
Post a Comment