IHSG Diprediksi Melemah Masuki Awal Pekan, Simak 9 Saham Pilihan Ini

JAKARTA, iNews.id - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi terkoreksi pada perdagangan hari ini. Adapun IHSG akan bergerak di rentang 6.325-6.370.

Analis Reliance Sekuritas Indonesia Lanjar Nafi mengatakan, IHSG pada pekan lalu ditutup menguat, namun secara teknikal candlestick membentuk bearish counter attack yang berada mendekati resistance bearish trend.

Indikator RSI menjenuh pada area overbought dan Stochastic yang terkonsolidasi. Potensi pergerakan IHSG terlihat menjenuh pada area resistance dan candlestick membentuk pola bearish meeting line.

"IHSG diperkirakan melemah di awal pekan dengan support resistance 6.325-6.370," ujarnya dalam hasil risetnya, Senin (1/7/2019).

IHSG sebelumnya menguat tipis 0,09 persen atau 5,92 poin ke level 6.358 dengan aksi beli investor asing tercatat Rp607,87 miliar di pasar reguler dan Rp8,61 triliun untuk pasar negosiasi.

"Investor asing tercatat melakukan pembelian bersih yang merupakan realisasi akuisisi Siam Cement Group Limited pada saham FASW dengan total value Rp9,61 triliun," ucapnya.

Ekuitas Asia ditutup mayoritas melemah dengan indeks Nikkei (-0,29 persen), TOPIX (-0,14 persen), Hang Seng (-0,28 persen) dan Shanghai (-0,24 persen). Penurunan ini seakan berhati-hati menjelang pertemuan G20 di Jepang yang akan mempertemukan Presiden AS Donald Trump dengan Presiden China Xi Jinping dalam agenda tambahan kesepakatan perdagangan.

Sementara itu, bursa saham di Eropa ditutup menguat dengan indeks Euro Stoxx (+0,91 persen), FTSE (+0,31 persen), dan DAX (+1,04 persen). Namun nilai tukar Pound Inggris turun 0,1 persen menjadi 1,2666 per dolar AS, terlemah dalam lebih dari seminggu.

Minyak mentah West Texas Intermediate turun 0,4 persen menjadi 59,18 dolar AS per barel. Tingkat inflasi inti zona Eropa naik melebihi ekspektasi sebesar 1,1 persen dari 0,8 persen di periode sebelumnya menjadi indikator pertumbuhan aktivitas konsumsi di zona Eropa.

"Sentimen selanjutnya pada pekan depan indeks aktivitas sektor manufaktur akan menjadi fokus investor," kata dia.

Saham-saham yang masih dapat dicermati di antaranya BISI, CPIN, BBTN, PNBN, ASII, JSMR, IMAS, SCMA, dan RALS.

Editor : Ranto Rajagukguk

Let's block ads! (Why?)