Search

Ketegangan Geopolitik Timur Tengah Meningkat, Harga Minyak Melonjak

TOKYO, iNews.id - Harga minyak naik setelah Washington menyiapkan intervensi untuk menjamin pengamanan pelayaran di Timur Tengah. Ketegangan geopolitik di Timur Tengah pekan lalu meningkat menyusul serangan dua kapal tanker di Teluk Oman.

Mengutip Reuters, Senin (17/6/2019), harga minyak mentah berjangka Brent naik 27 sen atau 0,4 persen menjadi 62,28 dolar Amerika Serikat (AS) per barel. Pada pekan terakhir sebelumya, Brent naik 1,1 persen.

Sementara itu, Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS naik 18 sen, atau 0,4 persen menjadi 52,69 dolar AS per barel. Pada sesi terakhir pekan sebelumnya, WTI naik 0,4 persen.

Harga minyak telah melonjak sebanyak 4,5 persen pada Kamis setelah serangan terhadap dua kapal tanker minyak di dekat Iran dan Selat Hormuz.

Ini adalah kedua kalinya dalam sebulan tanker diserang di zona terpenting dunia untuk pasokan minyak karena ketegangan meningkat antara AS dan Iran. Washington menyalahkan Iran atas serangan Kamis, membantah penolakan dan kritik dari Teheran.

"Kami tidak ingin perang. Kami telah melakukan apa yang kami bisa untuk mencegah hal ini," kata Sekretaris Negara AS Mike Pompeo.

"Orang-orang Iran harus memahami dengan sangat jelas bahwa kami akan terus mengambil tindakan yang menghalangi Iran untuk terlibat dalam perilaku semacam ini," Pompeo menambahkan.

Ketegangan antara Iran dan AS telah meningkat sejak Presiden AS Donald Trump menarik diri dari pakta nuklir multinasional 2015 dan memberikan sanksi kepada negara Timur Tengah tersebut.

Iran telah berulang kali memperingatkan akan memblokir Selat Hormuz jika tidak bisa menjual minyaknya karena sanksi AS.

Selain itu, kenaikan harga minyak juga didukung dari komentar selama akhir pekan oleh menteri energi Saudi, Khalid al-Falih. Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) mungkin akan bertemu pada pekan pertama bulan Juli dan dia berharap akan mencapai kesepakatan tentang perpanjangan pembatasan produksi minyak.

"Kami berharap bahwa kami akan mencapai konsensus untuk memperpanjang perjanjian kami ketika kami bertemu dalam waktu dua minggu ke depan di Wina," kata Falih.

OPEC plus Rusia dan produsen lainnya, atau aliansi yang dikenal sebagai OPEC +, memiliki kesepakatan untuk memangkas produksi sebesar 1,2 juta barel per hari (bph) sejak 1 Januari. Pakta itu berakhir bulan ini dan kelompok tersebut akan bertemu pada bulan depan untuk memutuskan langkah selanjutnya.

Editor : Ranto Rajagukguk

Let's block ads! (Why?)



http://bit.ly/2KWjpRx
June 17, 2019 at 04:12PM

Bagikan Berita Ini

Related Posts :

0 Response to "Ketegangan Geopolitik Timur Tengah Meningkat, Harga Minyak Melonjak"

Post a Comment

Powered by Blogger.