Gandeng Airbus, GMF Perkirakan Menghemat 20 Persen Biaya Logistik

TANGERANG, iNews.id - PT Garuda Maintenance Facility (GMF) AeroAsia Tbk bekerja sama dengan Airbus di bidang komponen pesawat tipe A320. Kerja sama ini diperkirakan dapat menghemat biaya logistik hingga 20 persen.

Direktur Bisnis dan Base Operation GMFI Tazar Marta Kurniawan mengatakan, dengan pangsa pasar Airbus yang cukup besar, kerja sama ini dapat memudahkan pelanggan khususnya di wilayah Asia Pasifik. Pasalnya, pelanggan tidak perlu mengirim komponennya yang rusak ke Eropa.

"Lowering cost sekitar 20 persen itu basic kita punya kompetitif dibandingkan yang lain. Menawarnya lebih murah dan juga logistik," ujarnya di kantornya, Tangerang, Selasa (2/3/2019).

Dengan kerja sama ini, GMFI sebagai perusahaan maintenance pesawat memiliki kewenangan untuk menangani beberapa komponen-komponen Airbus yang bermasalah. Para pelanggan yang melakukan pemeliharaan pesawat di GMFI dan perlu memperbaiki komponen pesawatnya, maka komponen tersebut tidak perlu dikirim ke Eropa.

"Itu banyak keuntungannya pertama untuk customer di region ini (Asia Pasific) ini komponen tidak perlu dikirim ke Eropa kalau rusak jadi cukup di sini menghemat logistik. Ini suatu awal diharapkan nanti dengan airbus bukan juga traning, komponen, tapi juga airframe maintenance akan kita garap juga termasuk APU," ucapnya.

Selain itu, kerjasama tersebut diharapkan menjadi salah satu pintu masuk GMF untuk ikut berkontribusi mendukung pelanggan Airbus dalam hal komponen service. Pasalnya, Airbus menawarkan bisnis komponen ke pelanggannya dengan paket yang besar.

"Mereka punya bisnis itu yang dibayar per jam tapi begitu komponen itu rusak akan dikerjakan oleh kita," kata dia.

Dia juga menjamin kualitas komponen Airbus yang dimaintenance oleh GMFI akan terjamin. Pasalnya, GMFI sudah disertifikasi oleh badan internasional yaitu Federal Aviation Administration (FAA).

"Mereka (FAA) sudah melakukan audit ke kita. jadi itu bisa dipakai di negara manapun komponen ini nanti untuk customer mereka di mana pun di belahan dunia," tuturnya.

Editor : Ranto Rajagukguk

Let's block ads! (Why?)