JAKARTA, iNews.id - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi akan kembali melemah. Posisi indeks yang masih jenuh beli dinilai rawan aksi ambil untung (profit taking).
Analis Reliance Sekuritas Indonesia Lanjar Nafi mengatakan, pergerakan IHSG bergerak mengkonfirmasi pola pulled back moving average 50 hari dengan menguji penutupan gap hingga support 6.200.
Indikator Stochastic dead-cross dan mencoba keluar dari area overbought dengan pergerakan bearish menuju oversold. Momentum distribusi jangka pendek mulai terlihat dengan adanya bearish reversal momentum dari indikator RSI.
"Kami memproyeksikan IHSG masih akan tertekan dihantui aksi ambil untung investor dengan potensi menutup gap pada support resistance 6.200-6.300," ujarnya, Kamis (13/6/2019).
IHSG sebelumnya, melemah 0,47 persen atau 29,82 poin ke level 6.276 dengan saham-saham sektor tambang dan infrastruktur berbalik menjadi penekan. Padahal pada perdagangan kemarin menjadi pahlawan pendorong utama IHSG bertahan di zona hijau.
"IHSG terkoreksi cukup dalam setelah berhasil menguat sejak akhir bulan lalu akibat euforia di-upgrade-nya rating utang dan risiko industri perbankan Indonesia oleh S&P," tulisnya.
Pelemahan ini, menurutnya, menjadi sinyal aksi ambil untung investor jangka waktu dekat setelah menjenuh dari fase akumulasi. Dengan demikian, investor asing tercatat melakukan aksi jual bersih sebesar Rp189,54 miliar.
Saham-saham yang masih dapat menjadi perhatian investor di antaranya CPIN, MAIN, AKRA, ESSA, PGAS, dan LPCK.
Editor : Rahmat Fiansyah
http://bit.ly/2XGLiAP
June 13, 2019 at 03:16PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Rawan Aksi Ambil Untung, IHSG Berpotensi Kembali Tertekan"
Post a Comment