JAKARTA, iNews.id – Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia (MUI), Anwar Abbas, menilai penyelamatan usaha dan industri dalam negeri saat ini menjadi keharusan. Pernyataan itu dia sampaikan seiring tutupnya sejumlah usaha ritel seperti gerai Giant, serta; kebijakan efisiensi oleh salah satu BUMN yaitu PT Krakatau Steel (PTKS).
“Untuk itu, diharapkan pemerintah agar dapat membuat kebijakan yang lebih mendukung dan berpihak kepada industri dan usaha dalam negeri,” kata Anwar dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Rabu (26/6).
Dia menuturkan, masalah yang membelit PTKS, Giant, dan perusahaan-perusahaan lain di dalam negeri saat ini hendaklah menjadi perhatian bersama. Tidak hanya oleh pemerintah, tapi juga oleh masyarakat.
“Karena kalau tidak, PHK (pemutusan hubungan kerja) akan terjadi di mana-mana, sehingga pengangguran akan meningkat dan pendapatan masyarakat secara agregat tentu akan menurun dan kemiskinan akan meningkat,” tuturnya.
BACA JUGA: Krakatau Steel Masih Rugi Rp1 Triliun Sepanjang 2018
Bila itu yang terjadi, kata dia, ekonomi nasional akan terpukul dan menghadapi masalah besar karena daya beli masyarakat melemah. Menurut dia, penyelamatan industri dan usaha nasional tidak bisa melihat persoalan seperti cara pandang para pedagang di mana mereka akan membeli dari tempat yang murah dan menjual ke tempat yang mahal.
“Karena kalau sikap dan cara pandang seperti itu yang diterapkan, industri dan usaha dalam negeri jelas akan rontok karena barang-barang produksi luar negeri terutama dari China yang harganya jauh lebih murah jelas akan masuk dan akan membanjiri pasar dalam negeri,” ujar ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah itu.
Dia menuturkan, ketika industri dan usaha dalam negeri rontok, Indonesia pada waktunya akan bangkrut karena yang ada hanya pengeluaran sedangkan pendapatan tidak ada. Untuk itu, agar ekonomi tidak terpuruk, diperlukan adanya kebijakan pemerintah yang bisa mendorong bagi bangkitnya industri dan usaha dalam negeri agar pendapatan dan daya beli masyarakat juga bisa meningkat.
BACA JUGA: 6 Gerai Giant Ditutup, Bisnis Makanan HERO Rugi Rp64 Miliar pada Kuartal I-2019
Kepada masyarakat luas, kata Anwar, agar lebih mencintai produk dalam negeri karena memicu perkembangan ke arah yang lebih baik. “Karena dengan cara itulah kita akan bisa membuat meningkatnya permintaan terhadap produk, barang serta jasa yang diproduksi di dalam negeri sehingga industri dan usaha dalam negeri akan tumbuh dan berkembang,” ucapnya.
Dengan begitu, cepat atau lambat perluasan usaha akan terjadi dan permintaan akan tenaga kerja meningkat. Pengangguran pun menurun dan pendapatan masyarakat membaik sehingga tingkat dan angka kemiskinan bisa berkurang.
“Ini penting kita lakukan. Karena kalau industri dan usaha dalam negeri bermasalah maka angka dan tingkat pengangguran, kemiskinan, serta kriminalitas tentu jelas akan meningkat dan itu jelas tidak kita inginkan,” ujar dia.
Anwar berpendapat, perlu keberanian pemerintah mengoreksi keadaan yang ada saat ini. Masyarakat juga harus menyikapi positif terhadap produk dan jasa dalam negeri. “Jelas sangat dituntut karena kalau fenomena rontoknya industri dan usaha dalam negeri ini terus berlarut-larut maka Indonesia jelas akan terseret ke dalam krisis ekonomi yang lebih dalam dan kita jelas tidak mau hal itu terjadi,” katanya mengingatkan.
Editor : Ahmad Islamy Jamil
https://ift.tt/2X5FgNS
June 26, 2019 at 02:49PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "MUI: Usaha dan Industri Dalam Negeri Harus Diselamatkan"
Post a Comment