Lebaran Hari Kedua, Stok dan Harga Beras di Jakarta Cenderung Stabil

JAKARTA, iNews.id - Harga berbagai kebutuhan pokok terutama beras saat Lebaran terpantau stabil. Pasalnya, pasokan beras mencukupi karena tengah musim panen.

Berdasarkan pantauan iNews.id di Pasar Palmerah, harga beras medium cenderung stabil. Berdasarkan penuturan pedagang, selama periode Ramadan dan Lebaran tahun ini tidak mengalami kenaikan.

"Beras (harganya) standar ya karena lagi musim panen, harga normal. Rp9.000, Rp8.500, Rp8.000 per kilogram, kalau yang bagus Rp11.000," ujar pedagang sembako di Pasar Palmerah, Slamet saat ditemui, Jakarta, Kamis (6/6/2019).

Menurut dia, kestabilan harga ini disebabkan periode Ramadan dan Lebaran kali ini berbarengan dengan musim panen. "Kalau Lebaran lagi musim panen naik pasti. Ini karena musim panen saja tidak naik. Kalau sayuran baru naik karena tidak ada yang metik," kata dia.

Hal ini juga disampaikan oleh pedagang beras lainnya bernama Fox. Harga beras yang di jual di tokonya hanya beras jenis pandan wangi yang mengalami kenaikan. Beras premium ini mengalami kenaikan dari Rp12.000 per kg menjadi Rp14.000 per kg.

"Biasanya kalau lebaran itu (harga beras) naik, tapi ini stabil. Paling pandan wangi aja naik dari sebelum lebaran pas puasa dia merangkak naik, tidak langsung tinggi sih, sampe mentok segitu, terakhir saya beli harganya masih sama jadi tidak tahu ya setelah lebaran ini naik atau turun," ucapnya.

Namun, selama Lebaran masyarakat cenderung memilih beras medium untuk dikonsumsi. Dengan demikian, kenaikan harga beras pandan wangi tidak berdampak signifikan bagi masyarakat.

"Cuma satu jenis doang pandan wangi naiknya. Kalau yang lain stabil kalau beras medium Rp8.500 aja udah bagus. Beras buat nasgor yang pera malah turun, turun lumayan banyak bisa Rp500 per kg. Saya beli 20 kg bisa turun Rp20.000," tuturnya.

Dia menambahkan, kestabilan harga beras ini dikarenakan pemerintah yang intensif melakukan operasi pasar (OP) di berbagai tempat. Pasalnya, harga beras periode lebaran biasanya mengalami kenaikan sedangkan tahun ini berhasil stabil.

"(Karena) Stoknya kali ya, dari sebelumnya kan banyak OP-OP tuh jadi ketersediaan Bulognya. Panen juga lagi bagus, kalau lagi panceklik itu bisa bikin beras naik tinggi," ujar dia.

Editor : Ranto Rajagukguk

Let's block ads! (Why?)