LONDON, iNews.id - Presiden Donald Trump mengatakan Amerika Serikat (AS) berkomitmen mencapai kesepakatan perdagangan yang fenomenal dengan Inggris, selagi Inggris menyiapkan diri untuk meninggalkan Uni Eropa.
Trump berbicara kepada para wartawan di London setelah pembicaraan dengan Perdana Menteri Inggris Theresa May. May memuji hubungan antara kedua negara, namun mengakui adanya beberapa perbedaan terkait perubahan iklim dan Iran.
Inggris masih mendukung kesepakatan Iklim Paris, yang ditolak oleh Trump; dan masih mendukung perjanjian nuklir Iran yang ditinggalkan oleh AS.
Selagi kedua tokoh itu berbicara pada sebuah konferensi pers bersama, ribuan pengunjuk rasa turun ke jalan di London. Para demonstran membawa berbagai plakat dan meneriakkan slogan-slogan anti-Trump, sementara boneka Trump dalam bentuk balon raksasa melayang di dekat mereka.
Ketika ditanya tentang protes yang sedang berlangsung, Trump menepiskannya sebagai 'berita palsu' dan mengatakan dia belum melihat demonstrasi-demonstasi seperti yang ditanyakan itu.
Sebelumnya, pada acara pertemuan dengan para pebisnis, Trump mengatakan bahwa AS dan Inggris akan mencapai kesepakatan perdagangan yang sangat besar dan sangat adil.
Perdana Menteri May mengatakan Inggris dan AS dapat memperluas kemitraan ekonomi dengan kesepakatan perdagangan bilateral.
"Pemerintah Inggris percaya akan perlunya menjaga pasar tetap bebas, adil, dan terbuka," kata May, seperti dilaporkan Associated Press, Rabu (5/6/2019).
Trump mengupayakan perjanjian perdagangan baru dengan sejumlah mitra dagang utama AS, termasuk China, dengan tujuan untuk membuat syarat-syarat dan ketentuan yang lebih bersahabat bagi AS.
Editor : Nathania Riris Michico
http://bit.ly/2IiC6Mq
June 05, 2019 at 08:16PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Usai Rangkaian Upacara Megah, PM May dan Trump Adakan Pembicaraan Perdagangan"
Post a Comment