Timnas Indonesia Pakai Formasi 3-4-3, Ini Penjelasan Simon McMenemy

JAKARTA, iNews.id – Tim nasional Indonesia kini beralih menggunakan skema 3-4-3 sejak ditangani Pelatih Simon McMenemy. Pro dan kontra pun menyeruak menanggapi perubahan sistem permainan tim Garuda tersebut.

Wajar memang jika perubahan formasi ini menjadi diskusi hangat di kalangan pecinta timnas Indonesia. Pasalnya, dalam dua dekade terakhir tim Garuda tak pernah mengusung skema tiga bek tengah, dan lebih akrab dengan pola empat bek dalam pola 4-2-3-1, 4-4-2, atau 4-3-3.

Terakhir, timnas menggunakan pola tiga bek saat masih diarsiteki Henk Wullems pada 1996-1997. Kala itu, Meneer Belanda itu memakai formasi 3-5-2 dengan mengandalkan akselerasi dua bek sayap Aji Santoso dan Anang Ma’ruf.

Tapi setelah itu, Indonesia lebih akrab dengan pola empat bek. Hampir seluruh klub di tanah air juga cenderung memakai pola empat bek, termasuk Bhayangkara FC saat masih dilatih McMenemy kala juara Liga 1 2017 dan finis di peringkat ketiga tahun lalu.

Namun, McMenemy punya alasan untuk itu. Dia menilai, dengan komposisi pemain yang ada di Indonesia, pola 3-4-3 dinilainya lebih cocok.

“Di Bhayangkara saya pakai 4-4-2 karena pemain tengah berlimpah, tapi kita kekurangan pemain sayap, pemain sisi luar lapangan kurang. Di situ menurut saya seorang pelatih harus bisa beradaptasi dengan pemain yang ada, bukan pemain yang beradaptasi dengan pelatih,” ujarnya.

Kemudian, McMenemy menjelaskan saat pemusatan latihan di Australia dan kala beruji coba kontra Myanmar, dia juga memakai pola 4-4-2 di babak pertama, dan cukup berhasil

“Tapi di babak kedua, kita ubah jadi 3-4-3, kita lebih bisa menguasai bola, pertandingan lebih kita kuasai dan di situ saya berpikir mungkin ini skema yang cocok untuk Indonesia,” tutur nakhoda asal Skotlandia itu.

Ya, dengan skema 3-4-3 itu McMenemy berhasil membawa Indonesia menang 2-0 kontra Myanmar pada laga debutnya, 25 Maret silam.

Namun, dengan formasi yang sama, tim Garuda malah babak belur kalah 1-4 saat sowan ke markas Yordania di Amman, Selasa (11/6/2019).

“Pemain kita kasih kesempatan untuk mereka bisa lebih berkembang, belajar lagi. Dan saya pastikan mereka ingin lebih baik lagi. Tapi kadang, ada menang ada kalah dan kekalahan itu harus kita terima. Jangan khawatir, tujuan kita tetap sama untuk sepak bola yang lebih baik lagi,” McMenemy menjelaskan.

“Tapi yang bisa saya tegaskan, setelah lawan Yordania kemarin, pemain jadi lebih baik lagi. Kalau nantinya kita bertemu negara dari Timur Tengah pada Kualifikasi Piala Dunia, kita akan lebih siap karena ada pelajaran yang sudah kita petik dari Yordania,” ucapnya.

Editor : Abdul Haris

Let's block ads! (Why?)