
ADIS ABABA, iNews.id - Panglima militer Ethiopia dan tiga pejabat senior lain tewas ditembak dalam upaya kudeta di kawasan Amhara.
Panglima militer, Jenderal Seare Mekonnen, ditembak mati oleh pengawalnya sendiri di rumahnya di ibu kota Addis Ababa.
Sebelumnya, presiden negara bagian Amhara, Ambachew Mekonnen, terbunuh di ibu kota negara bagian ini, Bahir Dar. Kepala keamanan Amhara, Brigjen Asamnew Tsege, dituding berada di balik upaya kudeta.
Juru bicara Perdana Menteri (PM) Abiy Ahmed mengatakan, dirinya tidak dalam situasi berbahaya dan keadaan di Amhara berangsur stabil. Dia mengatakan beberapa orang sudah ditahan.
Merespons insiden, pihak berwenang mematikan internet di seluruh penjuru negeri.
Kekerasan etnis telah melanda Amhara dan daerah lain dalam beberapa tahun terakhir. PM Ahmed muncul di TV mengenakan seragam militer untuk mengecam serangan itu.
Sejak pemilihannya tahun lalu, Abiy berusaha mengakhiri penindasan politik dengan membebaskan tahanan politik, menghapus larangan pendirian partai politik dan menuntut pejabat yang dituduh melakukan pelanggaran HAM.
Departemen Luar Negeri Amerika Serikat (AS) memperingatkan stafnya di Addis Ababa untuk tetap berada di dalam gedung.
Apa yang diketahui tentang serangan itu?
Jenderal Seare tewas bersama jenderal lainnya, Gezai Abera, setelah dibunuh oleh pengawal yang kini ditahan. Di Amhara, sang gubernur tewas bersama penasihat senior Ezez Wasie, sementara jaksa agung wilayah itu terluka.
Lake Ayalew ditunjuk sebagai pelaksana tugas gubernur di kawasan itu.
"Upaya kudeta di Amhara bertentangan dengan konstitusi dan upaya ini ditujukan untuk mengacaukan perdamaian di kawasan itu," demikian pernyataan kantor PM, seperti dikutip BBC, Senin (24/6/2019).
"Upaya ilegal ini harus dikutuk oleh semua orang Ethiopia dan pemerintah federal memiliki kapasitas penuh untuk mengalahkan kelompok bersenjata ini."
Warga di ibu kota Amhara, Bahir Dar, melaporkan mereka mendengar suara tembakan keras.
Mengapa Amhara begitu penting?
Daerah asal kelompok etnis Amhara merupakan wilayah terpadat kedua di negara itu dan Amharik telah menjadi bahasa negara Ethiopia.
Kekerasan antara suku Amhara dan Gumuz menyebabkan puluhan orang tewas bulan lalu di Amhara dan wilayah tetangganya, Benishangul Gumuz.
Kekerasan etnis, biasanya dipicu oleh sengketa tanah, menyebabkan hampir tiga juta orang mengungsi di Ethiopia.
Masalah lain yang harus dihadapi perdana menteri adalah keresahan di tubuh militer.
Pada Oktober, dia mengatakan ratusan tentara, yang protes ke kantornya untuk menuntut kenaikan gaji, ingin membunuhnya.
Ahmed selamat dari serangan granat pada satu unjuk rasa Juni tahun lalu yang menewaskan dua orang dan menyebabkan lebih dari 100 lainnya cedera.
Siapa yang diduga berada dibalik upaya kudeta?
Asaminew Tsege berada di antara sekelompok perwira tinggi yang dibebaskan dari penjara pada awal tahun lalu, ketika pemerintahan sebelumnya membebaskan tahanan politik sebagai tanggapan atas tekanan publik.
Jenderal itu ditahan selama sembilan tahun karena diduga merencanakan kudeta.
Editor : Nathania Riris Michico
http://bit.ly/2KyfPh1
June 24, 2019 at 03:15PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Konflik Ethiopia: Panglima Militer Ditembak Mati oleh Pengawal saat Upaya Kudeta"
Post a Comment