Search

Kaum Perempuan Swiss Lakukan Aksi Mogok, Tuntut Upah yang Adil

BERN, iNews.id - Perempuan dari berbagai penjuru Swiss meninggalkan pekerjaan mereka, membakar pakaian dalam, dan melancarkan demonstrasi untuk menuntut upah yang lebih adil, lebih banyak kesetaraan, serta diakhirinya pelecehan seksual dan kekerasan. Ini merupakan protes pertama semacam itu di Swiss dalam 28 tahun terakhir.

Ketidakpuasan terkait seksisme dan ketimpangan di tempat kerja mendukung aksi mogok perempuan. Banyak di antara mereka yang juga menuntut upah lebih tinggi khususnya bagi para pekerja rumah tangga, guru, perawat, pekerjaan-pekerjaan yang biasanya lebih banyak dilakukan perempuan.

Pada waktu sekitar tengah malam di Lausanne, ratusan orang berunjuk rasa di katedral kota itu dan berpawai ke tengah kota untuk membakar palet-palet kayu, kemudian melemparkan benda-benda seperti dasi dan pakian dalam ke tengah kobaran api.

Para pendukung mengharapkan adanya “gelombang ungu,” warna yang digunakan gerakan tersebut, yang logonya berupa tinju terkepal di dalam simbol Venus berupa palang dan lingkaran.

Beberapa perusahaan menunjukkan dukungan mereka. The Roche Tower di Basel, pencakar langit tertinggi di bagian barat laut kota itu, menyalakan logo gerakan itu pada Kamis (13/6) malam.

Perempuan didorong untuk meninggalkan tempat kerja mereka pada pukul 15.24. Para penyelenggara memperhitungkan bahwa itulah waktunya bagi perempuan untuk berhenti bekerja guna mendapatkan penghasilan yang proporsional dengan yang diraih kaum lelaki berdasarkan rata-rata upah per jam.

Kegiatan pada Jumat (14/6) ini mengingatkan pada protes 14 Juni 1991, yang menarik ratusan ribu perempuan Swiss untuk meninggalkan pekerjaan mereka guna mengecam diskriminasi, 20 tahun setelah perempuan Swiss mendapatkan hak pilih dan satu dekade setelah kesetaraan seksual menjadi undang-undang.

Editor : Nathania Riris Michico

Let's block ads! (Why?)



http://bit.ly/2WJwYuX
June 15, 2019 at 08:40PM

Bagikan Berita Ini

Related Posts :

0 Response to "Kaum Perempuan Swiss Lakukan Aksi Mogok, Tuntut Upah yang Adil"

Post a Comment

Powered by Blogger.