IHSG Diprediksi Menghijau, Simak 7 Saham Pilihan Ini

JAKARTA, iNews.id - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi akan menguat pada perdagangan hari ini. Adapun IHSG akan bergerak di rentang pergerakan 6.210-6.278.

Analis Reliance Sekuritas Indonesia Lanjar Nafi mengatakan, pergerakan penguatan pada IHSG secara teknikal cenderung kembali menguji resistance MA50 yang berada di kisaran level 6.278 setelah berhasil menutup gap dan mendekati level support MA200.

"Indikator Stochastic mulai berada pada area oversold dengan RSI yang terkonsolidasi membuka peluang penguatan secara teknikal dalam jangka pendek menguji kembali level resistance MA50 dengan support resistance berada di level 6.210-6.278," ujarnya dalam hasil risetnya, Rabu (19/6/2019).

IHSG sebelumnya menguat 1,08 persen 66,80 poin ke level 6.257 seiring penguatan signifikan pada sektor properti dan keuangan. Prospek sektor properti yang masih cukup baik ke depan dengan peningkatan daya beli masyarakat di Indonesia dan sikap dovish Bank Indonesia menyikapi biaya pinjaman atau suku bunga ke depannya.

"Investor asing tercatat net buy Rp383,43 miliar seiring penguatan nilai tukar sebesar 0,1 persen ke level Rp14.326 per dolar AS," kata dia.

Sementara pada bursa Asia, indeks Nikkei (-0,72 persen) dan TOPIX (-0,72 persen) bergerak tertekan sedangkan Hang Seng (+1,0 persen) dan Shanghai (+0,35 persen) menguat mengalami kenaikan terbesar lebih dari seminggu.

Investor terlihat wait and see menjelang FOMC seakan mencari sinyal pada kemungkinan pemotongan suku bunga ke depan. Sinyal pemangkasan suku bunga AS pada bulan ini memudar setelah para pejabat The Fed memperdebatkan penurunan suku bunga untuk melindungi ekonomi AS setelah kerugian pada aset berisiko yang disebabkan oleh meningkatnya perselisihan perdagangan.

Bursa Eropa ditutup mayoritas bergerak menghijau, indeks Euro Stoxx (+2,06 persen), FTSE (+1,17 persen), dan DAX (+2,03 persen) setelah dibuka menguat lebih dari setengah persen.

Meskipun demikian, nilai tukar Euro tertekan setelah presiden ECB mengatakan kembali mempertimbangkan stimulus tambahan termasuk pemangkasan suku bunga.

Harga minyak WTI kembali turun 0,1 persen menjadi 51,89 dolar AS per barel karena OPEC masih tidak dapat menyepakati tanggal untuk melakukan pertemuan guna membahas lanjutan pemotongan produksi negara-negara anggota.

Menurutnya, investor masih akan terfokus pada keputusan bank sentral dan data pertumbuhan pinjaman dalam negeri. Sentimen lain investor akan melihat pergerakan harga jagung yang merosot 1,2 persen sebagai katalis sektor peternakan.

Saham-saham yang dapat dicermati di antaranya BISI, LSIP, CPIN, MAIN, PGAS, PTBA, dan RALS.

Editor : Ranto Rajagukguk

Let's block ads! (Why?)