Tunggal Putri Indonesia Tersingkir, Pelatih: Mereka Masih Ragu-ragu

KUALA LUMPUR, iNews.id - Pelatih tunggal putri Indonesia Rionny Mainaky merasa anak asuhnya masih kerap ragu membuat keputusan ketika bermain. Keadaan itu membuat wakil Indonesia Gregoria Mariska Tunjung dan Fitriani sama-sama tersingkir di putaran pertama Malaysia Terbuka 2019, Rabu (3/4/2019).

Pada laga itu, Gregoria kalah dari Ratchanok Intanon asal Thailand lewat straight game 12-21 dan 16-21. Sementara Fitriani dihentikan wakil Korea Selatan Sung Ji-hyun 15-21 dan 15-21.

Rionny yang baru diangkat menjadi pelatih tunggal putti pada akhir Maret lalu merasa permainan Gregoria dan Fitriani sebenarnya cukup bagus. Hanya saja, mereka dianggap kurang yakin dalam membalas pukulan lawan, sehingga kehilangan poin.

“Sebelum berangkat ke Malaysia saya sempat ketemu mereka dan latihan sebentar. Jadi sedikit banyak sudah tahu permainan mereka. Kalau penampilan sudah cukup lepas. Cuma masih ada kekurangan sedikit dari mereka untuk menemukan ritme permainan. Kalau lawan seperti ini, mereka harus gimana. Masih ada ragu-ragu sedikit,” kata Rionny di laman resmi PBSI.

Mantan pelatih ganda putri Jepang itu pun berharap Gregoria dan Fitriani bisa bermain lebih baik. Namun, dia menganggap permainan Gregoria lebih baik jika dibandingkan Fitriani.

“Ke depannya mereka harus tambah sedikit lagi lebih fight di lapangan, jangan kalah speed sama buangan bolanya harus lebih diperhatikan. Tadi saya lihat Fitriani ada bagian yang masih ragu-ragu. Kalau Gregoria saat poin enak, dia mau memaksa. Setelah ini kami akan lihat video lagi, bagaimana kelebihan dan kelemahan lawan,” ujarnya.

Meski sudah tersingkir dari Malaysia Terbuka, bukan berarti tunggal putri Indonesia bisa bersantai. Rionny ingin mereka terus berlatih untuk menghadapi Singapura Terbuka 2019, Selasa (9/4/2019).

“Yang jelas besok sampai menjelang Singapore Open akan ada latihan lagi untuk mempersiapkan diri. Yang kurang-kurang harus ditambahi, speed stamina, dan tambah fisik sedikit lagi,” tutur Rionny.

Editor : Haryo Jati Waseso

Let's block ads! (Why?)