Respons LSI, Sekjen Perindo: Seluruh Energi Dioptimalkan untuk Menang

JAKARTA, iNews.id, – Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Perindo Ahmad Rofiq menyambut baik peningkatan elektabilitas Perindo di Pemilu 2019. Kenaikan itu harus menjadi pelecut semangat bagi para kader dan caleg untuk lebih memaksimalkan pemenangan di waktu sisa terakhir kampanye.

Mengacu hasil survei Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA pada 18-26 Maret 2019, elektabilitas Perindo masuk di enam besar partai politik peserta pemilu. Perindo juga menjadi satu-satunya partai baru yang paling berpeluang lolos ambang batas parlemen atau parliamentary threshold (PT).

"Hasil ini sangat menggembirakan, apalagi ini menjelang pemilu yang tinggal beberapa hari lagi. Tentu ini menjadi pesan yang sangat kuat bahwa di survei-survei lembaga mainstream, Perindo selalu dalam posisi yang cukup baik," ucap Rofiq saat dihubungi iNews.id, Sabtu (6/4/2019).

Rofiq menambahkan, hasil survei tersebut sekaligus menandakan seluruh upaya pemenangan yang dilakukan partai besutan Hary Tanoesoedibjo (HT) ini telah berjalan efektif di masyarakat.

"Kami akan semakin mengoptimalkan seluruh energi kami agar kemenangan dapat diwujudkan," kata Wakil Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma’ruf ini.

Dia menambahkan, Perindo di waktu mendatang tidak hanya sekadar hadir di tengah-tengah rakyat. Namun akan sampai pada tahap mobilisasi dukungan. Perindo bertekad lolos ke parlemen untuk mewujudkan cita-cita Indonesia sejahtera.

Peneliti LSI Denny JA, Rully Akbar sebelumnya mengatakan, Perindo menjadi satu-satunya partai baru paling potensial menembus PT 4 persen. Selain elektabilitas yang sudah sangat tipis dengan batas PT, survei juga memiliki margin of error yang bisa mendongkrak elektabilitas Perindo.

Dalam survei terbaru tersebut, elektabilitas Perindo sebesar 3,9 persen. Angka ini sama dengan PKS atau berada di posisi 6 besar peserta Pemilu 2019. Perindo menyalip sejumlah partai lama seperti PAN (3,1 persen), PPP (2,9 persen), Nasdem (2,5 persen) dan Hanura (0,9 persen).

Editor : Zen Teguh

Let's block ads! (Why?)