JAKARTA, iNews.id - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Nilai Tukar Petani (NTP) pada Maret 2019 sebesar 102,73, turun 0,21 persen dari bulan sebelumnya 102,94.
"Penurunan NTP pada Maret 2019 disebabkan oleh kenaikan indeks harga hasil produksi pertanian lebih rendah dibandingkan dengan kenaikan pada indeks harga barang dan jasa yang dikonsumsi oleh rumah tangga maupun untuk keperluan produksi petani," kata Kepala BPS Suharyanto di kantornya, Jakarta, Senin (1/4/2019).
NTP merupakan salah satu indikator untuk melihat tingkat kemampuan/daya beli petani di perdesaan yang digunakan oleh BPS. NTP juga menunjukkan daya tukar (terms of trade) dari produk pertanian dengan barang dan jasa yang dikonsumsi maupun untuk biaya produksi, sehingga semakin tinggi NTP, secara relatif semakin kuat pula tingkat daya beli petani.
Suharyanto menjelaskan, turunnya daya beli petani dipengaruhi oleh penurunan NTP di tiga subsektor pertanian. NTP di tiga subsesktor pertanian itu adalah NTP Subsektor Tanaman Pangan sebesar 1,33 persen, Subsektor Peternakan sebesar 0,22 persen dan Subsektor Perikanan sebesar 0,41 persen.
Sementara itu, dua subsektor lainnya mengalami kenaikan NTP, yaitu Subsektor Tanaman Hortikultura sebesar 0,87 persen dan Subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat sebesar 0,70 persen.
Pria yang akrab disapa Kecuk itu mengatakan, NTP Provinsi DKI Jakarta pada Maret 2019 mengalami penurunan terbesar yakni 2,43 persen dibandingkan penurunan NTP provinsi lainnya. Sebaliknya, NTP Provinsi Sulawesi Tenggara mengalami kenaikan tertinggi yakni 1,41 persen dibandingkan kenaikan NTP provinsi lainnya.
BPS mencatat terjadi inflasi perdesaan di Indonesia sebesar 0,33 persen, dengan kenaikan indeks tertinggi terjadi pada kelompok pengeluaran bahan makanan.
"Sedangkan Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian (NTUP) nasional Maret 2019 sebesar 111,14 atau turun 0,04 persen dibandingkan NTUP bulan sebelumnya," ucap Kecuk.
Editor : Ranto Rajagukguk
https://ift.tt/2uCfQqn
April 01, 2019 at 09:37PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "BPS Catat Nilai Tukar Petani Periode Maret Turun 0,21 Persen"
Post a Comment