JAKARTA – Kebijakan pemerintah untuk mencegah perlambatan ekonomi serta pemberian bantuan bagi masyarakat yang terdampak pandemi Covid-19 mesti bisa segera direalisasikan dengan cepat. Sebab, sejumlah masyarakat yang terkena program pembatasan jarak fisik (physical distancing), terutama kalangan pekerja harian mulai merasakan terjadi penurunan pendapatan.
Itu terjadi karena mereka sangat bergantung kerja harian, seperti pengemudi ojek online (ojol) yang tidak mendapatkan pesanan sehingga tidak dapat uang, pendapatan pedagang kaki lima berkurang karena tidak ada yang membeli, dan buruh harian berhenti bekerja karena proyeknya ditutup.
Ekonom Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Ahmad Ma’ruf, mengatakan kegiatan perkonomian pada semua sektor menurun dan kapasitas produksi tidak tergunakan karena rantai pasok bahan baku seperti pemasaran produk dan tenaga kerja mengalami penurunan drastis. “Saat ini seharusnya ketercukupan bahan pangan merupakan hal yang harus diupayakan meningkat ataupun minimal pada level stagnan. Namun, soalnya kemudian daya beli juga turun. Di sinilah pentingnya bantuan langsung, terutama untuk kalangan pekerja harian,” katanya saat dihubungi, Rabu (25/3).
Menurut Ma’ruf, kebijakan pemberian bantuan mesti segera direalisasikan agar tidak menimbulkan gejolak di tengah masyarakat. “Di tengah masyarakat mematuhi program pembatasan jarak fisik, bantuan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari mesti cepat terealisasi. Jangan sampai muncul masalah baru, seperti kekurangan pasokan pangan,” ujarnya.
Sebelumnya, Peneliti Pusat Studi Kebijakan dan Kependudukan (PSKK) UGM, Sukamdi, mengatakan dana khusus penanganan Covid-19 harus prioritas karena untuk dan stimulus bagi banyak kegiatan usaha yang berhenti. “Di sinilah peran pemerintah untuk menyediakan anggaran bagi usaha yang terdampak penghentian ekonomi sementara ini. Untuk itu, Instruksi Presiden tentang realokasi anggaran untuk penanganan Covid-19 mesti menyentuh kepentingan strategis dan kunci rakyat yang terdampak Covid-19,” kata Sukamdi (Koran Jakarta edisi Senin, 23/3).
Bisa Tenang
Ma’ruf menambahkan, bentuk bantuan langsung untuk kalangan pekerja harian bisa berupa beras, minyak goreng, dan pangan pokok yang dibutuhkan untuk keluarga. Tujuannya, agar masyarakat yang sangat bergantung pada pendapatan harian tetap sehat. “Kalau mereka lapar, kemudian sakit bisa mudah terinfeksi Covid-19. Tapi, kalau mereka disediakan makanan, mereka bisa tenang di rumah walau dua minggu ke depan kegiatan berhenti,” ujarnya.
Pada Selasa (24/3), Presiden Joko Widodo mengumumkan langkah-langkah (lihat infografis) pemerintah pusat dan daerah untuk mencegah perlambatan ekonomi serta pemberian bantuan bagi masyarakat yang terdampak pandemi Covid-19.
Salah satu langkah akan dilakukan adalah mengerek jumlah insentif bagi penerima kartu prakerja menjadi satu juta rupiah per bulan dari sebelumnya yang hanya 650 ribu rupiah per bulan. Keputusan ini diberlakukan selama empat bulan guna memitigasi dampak penyebaran virus korona terhadap pekerja yang terkena pemutusan hubungan kerja (PHK). Ant/fdl/YK/AR-2
"Bantuan" - Google Berita
March 26, 2020 at 12:35AM
https://ift.tt/3dsdFe9
Bantuan untuk Pekerja Harian Mesti Segera Direalisasikan - Koran Jakarta
"Bantuan" - Google Berita
https://ift.tt/36siyzP
Shoes Man Tutorial
Pos News Update
Meme Update
Korean Entertainment News
Japan News Update
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Bantuan untuk Pekerja Harian Mesti Segera Direalisasikan - Koran Jakarta"
Post a Comment