SINGAPURA, iNews.id - Harga minyak naik setelah Arab Saudi mengatakan organisasi negara pengekspor minyak (OPEC) dan Rusia kemungkinan terus menahan produksi minyak. Selain itu, Amerika Serikat (AS) dan Meksiko telah mencapai kesepakatan sehingga mencegah terjadinya perang dagang yang bisa bisa merusak ekonomi global.
Mengutip Reuters, Senin (10/6/2019), minyak mentah berjangka Brent, patokan internasional untuk harga minyak, naik 42 sen atau 0,7 persen menjadi 63,71 dolar AS per barel.
Sementara itu, minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS naik 44 sen atau 0,8 persen menjadi 54,43 dolar AS per barel.
Para traders mengatakan, harga minyak mentah naik karena pernyataan pemimpin de-facto OPEC, Arab Saudi pada Jumat yang mengatakan bahwa kelompok itu hampir menyetujui untuk memperpanjang pengurangan produksi.
"Dengan perpanjangan pemotongan produksi sekarang terdengar lebih mungkin daripada tidak, itu harus sangat mendukung harga minyak," kata Stephen Innes, Managing Partner di Vanguard Markets.
OPEC dan beberapa non-anggota, termasuk Rusia, yang secara kolektif dikenal sebagai OPEC +, telah menahan pasokan sejak awal tahun untuk menopang harga.
"Juga dengan jalan buntu Meksiko dihindari dan tidak kejutan berbahaya dari pertemuan G-20 akhir pekan ini. Minyak dapat diperdagangkan dengan baik karena WTI dan Brent akan terus melihat risiko yang lebih luas," kata Innes.
Pasar saham di Asia melonjak pada Senin setelah kesepakatan antara AS dan Meksiko untuk memerangi migrasi ilegal dari Amerika Tengah akhir pekan lalu mencegah perang tarif yang berpotensi menekan ekonomi global.
Editor : Ranto Rajagukguk
http://bit.ly/2IwLGeD
June 10, 2019 at 03:37PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "OPEC Akan Perpanjang Pemangkasan Produksi, Harga Minyak Melonjak"
Post a Comment