WASHINGTON, iNews.id - Kepala Pentagon Patrick Shanahan mengatakan latihan militer gabungan utama antara Amerika Serikat dan Korea Selatan (Korsel) tidak perlu. Latihan perang itu, kata dia, tak lagi diperlukan kendati negosiasi AS dan Korea Utara macet.
AS secara teratur melakukan latihan militer skala besar dengan tentara Korea Selatan hingga pertemuan pertama Presiden AS Donald Trump dengan pemimpin Korea Utara Kim Jong-Un pada Juni tahun lalu.
Mereka menghentikan latihan militer saat Trump meminta Korsel memfasilitasi dialog dengan Korut. Latihan militer itu akhirnya digantikan dengan latihan dengan jumlah pasukan yang lebih terbatas.
Namun ternyata negosiasi program nuklir Korut mandek.
Ditanya apakah latihan perang akan dilanjutkan, Shanahan menjawab, "Saya pikir itu tidak perlu."
Penjabat menteri pertahanan itu menyebut, pasukan AS di Korea Selatan sudah siap jika diplomasi gagal dengan Korea Utara.
"Saya yakin bahwa kita memiliki kesiapan yang harus dimiliki, pasukan operasional, dan sikap," kata Shanahan, seperti dilaporkan AFP, Senin (3/6/2019).
Ada hampir 30.000 tentara AS yang ditempatkan di Korea Selatan, dan latihan gabungan tahunan mereka dengan puluhan ribu tentara Korsel selalu membuat marah Korea Utara. Sebab Korut menanggap latihan gabungan itu sebagai langkah provokatif untuk invasi.
Namun setelah pertemuan puncak pertama dengan Kim di Singapura pada Juni 2018, Trump mengatakan AS akan menunda latihan militer gabungan dengan Korea Selatan.
Pertemuan kedua antara Trump-Kim yang diadakan di Hanoi pada Februari lalu bubar lebih awal tanpa kemajuan, setelah AS menolak kesepakatan aynang diajukan Korea Utara sebagai ganti jika mereka melucuti program senjata nuklir.
Editor : Nathania Riris Michico
http://bit.ly/2MzSOfo
June 03, 2019 at 06:26PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "AS: Latihan Gabungan Militer dengan Korea Selatan Tak Lagi Diperlukan"
Post a Comment