Turki Kecam PM Israel yang Akan Mencaplok Tepi Barat Palestina

ANKARA, iNews.id - Pernyataan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu bahwa dia akan mencaplok permukiman di Tepi Barat, Palestina, jika memenangkan pemilu pada 19 April 2019, direspons keras oleh Turki.

Pernyataan soal pencaplokan Tepi Barat disampaikan Netanyahu Sabtu (6/4/2014) dalam wawancara dengan stasiun televisi Channel 12.

Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu menyebut pernyataan Netanyahu itu tak bertanggung jawab.

"Tepi Barat merupakan wilayah Palestina yang diduduki Israel melalui pelanggaran hukum internasional," kata Cavusoglu dalam cuian, seperti dilaporkan kembali AFP, Minggu (7/4/2019).

Dia menuding pernyataan itu disampaikan Netanyahu demi mendapat suara dalam pemilu mendatang.

"Pernyataan tidak bertanggung jawab Perdana Menteri Netanyahu demi mendapatkan suara sebelum pemilu itu tidak dapat dan tidak akan pernah mengubah fakta," katanya lagi.

Senada dengan Cavusoglu, juru bicara Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, Ibrahim Kalin, mengatakan, Netanyahu menggunakan momentum pemilu untuk membenarkan pencaplokan wilayah Palestina, langkah yang jelas melanggar hukum internasional.

"Satu lagi contoh bagaimana Netanyahu menggunakan politik pemilu untuk membenarkan pendudukan dan merusak solusi dua negara," kata Kalin, mengacu pada perjanjian damai Israel-Palestina sebelumnya.

"Jika dia terpilih kembali, apakah ini akan menjadi kemenangan 'demokrasi' atau pendudukan? Akankah demokrasi Barat bereaksi atau akankah mereka terus membiarkan? Sungguh memalukan mereka semua!," ujarnya, lagi.

Permukiman yang dibangun di atas tanah yang direbut Israel dalam Perang Enam Hari 1967 dianggap ilegal oleh komunitas internasional. Pembangunan yang terus menerus dilakukan dipandang sebagai penghalang utama bagi terealisasinya perdamaian di Timur Tengah.

Editor : Anton Suhartono

Let's block ads! (Why?)