JAKARTA, iNews.id - Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Pertanian mendukung penuh upaya Badan Pangan dan Pertanian Dunia (FAO) mewujudkan ketahanan pangan dan gizi di Asia Tenggara. Tujuan ketahanan pangan dinilai bisa menjadi perekat antar negara.
“Tujuan yang sama dalam mewujudkan ketahanan pangan telah mengikat kita semua untuk bersama menggapai masa depan yang lebih baik. Mari kita manfaatkan hal tersebut semaksimal mungkin," kata Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman saat memberikan sambutan dalam konferensi pangan PBB tingkat regional di Jakarta, Kamis (4/4/2019).
Amran berharap, konferensi tersebut bisa menghasilkan ide-ide yang konkret untuk membantu upaya peningkatan ketahanan pangan dan kesejahteraan petani. Dia menekankan, pentingnya keluarga petani untuk menciptakan pangan yang aman dan berkelanjutan.
“Masa depan ketahanan pangan bukan terletak pada perusahaan-perusahaan besar, tapi justru berada di tangan jutaan keluarga petani, karena itu penting untuk mengubah paradigma kita. Sudah saatnya petani menjadi fokus utama dari kebijakan dan program di sektor pertanian,” tuturnya.
Di Indonesia, kata Amran, populasi keluarga petani mencapai hampir dari setengah populasi penduduk. Namun, mayoritas keluarga petani hanya memiliki lahan kurang dari 1 hektare.
“Sejak tahun 2014, kami melakukan sejumlah terobosan, antara lain memfokuskan kebijakan pada upaya pemberdayaan petani," ucap dia.
Sejumlah terobosan yang dilakukan meliputi revisi aturan Kementan hingga memperkuat manajemen pasar untuk memastikan stabilitas stok dan harga pangan. Selain itu, Kementan juga melakukan refocusing anggaran dengan memprioritaskan pada penguatan sarana dan prasarana pertanian.
Pada 2014, porsi lokasi anggaran sarana dan prasarana pertanian hanya 35 persen. Tapi porsinya meningkat tajam pada tahun 2018 menjadi 85 persen.
“Kami percaya bukan nilai anggarannya yang berpengaruh terhadap pembangunan sektor pertanian. Hal yang paling penting justru terletak pada bagaimana kita mengelola anggaran tersebut,” ucap dia.
Asisten Direktur Jenderal FAO, Kundhavi Kadiresan mengapresiasi capaian program pertanian di era pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla. Sepakat dengan Amran, dia menekankan peran penting keluarga petani dalam mewujudkan ketahanan pangan.
Kundhavi menyebut, minimnya kepemilikan lahan oleh petani tidak hanya terjadi di Indonesia. Di Asia Tenggara, rata-rata keluarga petani memiliki lahan kurang dari 5 ha. Di Indonesia, situasinya memang lebih ekstrem karena sebagian besar petani memiliki lahan kurang dari 1 ha.
"Saat kita berbicara tentang pertanian di Asia Tenggara, kita bicara soal pertanian kelaurga. Memberdayakan pertanian keluarga dan keluarga petani akan membantu mengatasi akar penyebab kerawanan pangan dan kekurangan gizi," tutur dia.
Editor : Rahmat Fiansyah
https://ift.tt/2UoaDkw
April 04, 2019 at 07:50PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Kementan Dukung FAO Wujudkan Ketahanan Pangan di Asia Tenggara"
Post a Comment