Garuda Terapkan Diskon Tarif Tiket Pesawat, Menhub: Itu Tidak Tulus

JAKARTA, iNews.id – PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk memutuskan untuk memberikan diskon tarif tiket pesawat hingga 50 persen ke seluruh rute penerbangan domestik dalam periode tertentu. Langkah ini juga dilakukan maskapai guna menyesuaikan kebijakan baru yang dikeluarkan oleh Kementerian Perhubungan (Kemenhub).

Namun, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyebutkan, Garuda Indonesia tidak tulus menyediakan tiket pesawat murah untuk masyarakat. Bahkan, ia menilai bahwa langkah tersebut terkesan membohongi masyarakat.

"Makanya saya bilang kalian itu (Garuda Indonesia) tidak tulus, enggak jujur. Kita kan ngomong sama masyarakat mesti jujur," ujar Budi di Restoran Batik Kuring, Kawasan SCBD, Jakarta, Rabu (17/4/2019).

Menurut dia, pemberian diskon yang dilakukan oleh maskapai pelat merah itu masih terlihat ambigu. Pasalnya, maskapai memutuskan untuk memberikan tiket murah bukan dengan penurunan harga, tapi dengan memberikan diskon sementara.

"Ya kan harus terbuka. Dan orang kan multitafsir kalau kaya gitu kan, kan masyarakat ini kan banyak," katanya.

Mantan Direktur Utama Angkas Pura II itu menambahkan, langkah yang seharusnya dilakukan Garuda Indonesia ialah membuka subclass baru. Adapun subclass yang dimaksud ialah, pilihan jalur penerbangan dengan tarif tiket di bawag 35 persen dari batas atas.

"Kalau dua minggu lagi tidak bisa ya saya tetapin," ucap Budi Karya.

Budi Karya Sumadi sebelumnya telah memberi peringatan keras kepada maskapai penerbangan nasional untuk segera menyesuaikan tarif tiket pesawatnya. Pihaknya memberi batas waktu hingga dua pekan.

Jika dalam dua minggu ini maskapai tidak menyesuaikan harga, maka pihaknya terpaksa menetapkan skema subprice. Pasalnya, Kemenhub telah menyesuaikan tarif batas bawah dan atas pesawat.

"Saya memberikan kesempatan sampai dua minggu ke depan bahwa Garuda, Lion, dan lainya mengikuti apa yang sudah kita sepakati. Tapi dalam hal dia tidak mengindahkan apa yang kita sepakati, maka saya dengan berat hati menetapkan subprice itu sebagai bagian ketentuan yang dilaksanakan," ujarnya.

Editor : Ranto Rajagukguk

Let's block ads! (Why?)