Search

MRT Jakarta Beroperasi Komersial, Pengamat: Warga Pilih TransJakarta

JAKARTA, iNews.id – Angkutan Moda Raya Terpadu (MRT) Jakarta resmi beroperasi komersial hari ini. Adapun, tarif MRT Jakarta Fase I untuk tujuan paling jauh atau dari Lebak Bulus-Bundaran Hotel Indonesia (HI) sebesar Rp14.000 sekali perjalanan.

Pengamat Transportasi Publik Djoko Setijowarno memaparkan, tarif tersebut mengindikasikan segmen penumpang yang akan disasar adalah kelas menengah atas. Pasalnya, tarif tersebut masih berbeda jauh dengan tarif bus TransJakarta yang sebesar Rp3.500 sehingga kelas menengah ke bawah akan berpikir dua kali untuk menggunakan MRT Jakarta.

“Masyarakat kelas menengah ke bawah kemungkinan besar tetap menggunakan bus TransJakarta yang bertarif Rp 3.500. Ke depan, Pemprov (Pemerintah Provinsi) DKI Jakarta bisa menerapkan kartu khusus bagi warga kurang mampu supaya mereka bisa naik MRT Jakarta,” ujar Djoko dalam keterangannya, Senin (1/4/2019).

Dia menilai Pemprov DKI Jakarta perlu mempelajari PT KAI (Persero) melalui anak perusahaannya PT KCJ yang merevitalisasi besar-besaran operasional KRL Jabodetabek. Tidak hanya tarif yang dibuat murah, tapi lingkungan stasiun dibuat tertutip dan bersih, jenis kereta diganti yang lebih nyaman, layanan makin bagus dan sistem yang mendukungnya juga diubah.

“Dengan layanan yang bagus, perlahan tarif dinaikkan yang semula jarak terjauh Rp5.000. Pemakai KRL tidak merasa keberatan. Tahun 2013 dalam sehari rata-rata mengangkut sekitar 350.000 penumpang. Sekarang, hampir enam tahun berselang sudah terangkut rata-rata sehari 1,1 juta penumpang,” ujarnya.

Kemudian, apabila perpindahan menggunakan kendaraan pribadi ke kendaraan umum tidak kunjung terjadi, perlu pembatasan mobilitas kendaraan pribadi sepanjang Bundaran HI hingga Lebak Bulus. MRT Jakarta dinilai perlu daya tarik mulai dari persiapan integrasi antarmoda, integrasi tarif, dan pembatasan kendaraan pribadi harus dilakukan.

“Integrasi dimulai dari penyediaan sarana angkutan umum nyaman dari semua kawasan perumahan yang berada di daerah penyangga, seperti di Tangerang Selatan dan Depok yang terakses ke Stasiun Lebak Bulus,” ujarnya,

Dia menyatakan, pembatasan kendaraan pribadi dapat berupa electronic road pricing (ERP), kebijakan ganjil genap, tarif parkir mahal, dan lahan parkir yang terbatas.

Editor : Ranto Rajagukguk

Let's block ads! (Why?)



https://ift.tt/2UkPQ1f
April 01, 2019 at 11:18PM

Bagikan Berita Ini

0 Response to "MRT Jakarta Beroperasi Komersial, Pengamat: Warga Pilih TransJakarta"

Post a Comment

Powered by Blogger.