BEIJING, iNews.id - Sebuah perusahaan pemakaman di Guangzhou, China, punya layanan baru yang unik. Mereka merekonstruksi kembali wajah korban yang hancur akibat kecelakaan atau korban kebakaran, dan dipasangkan ke wajah jenazah sebelum pemakaman.
Perusahaan bernama Guangzhou Funeral Service Centre itu memanfaatkan teknologi printer 3 dimensi (3D) untuk membuat ulang wajah jenazah berdasarkan foto yang diberikan keluarga.
Layanan ini dibuat tak lepas dari tradisi di negara itu bahwa pelayat lebih suka jika peti mati dibuka sehingga mereka bisa melihat langsung jenazah untuk memberikan penghormatan. Di sisi lain, kondisi ini menjadi kendala ketika jenazah bersangkutan hancur.
Salah satu petugas Guangzhou Funeral Service Centre, Liu, mengatakan, layanan untuk merekonstruksi wajah jenazah sudah diupayakan sejak lama, namun baru terealisasi.
"Kami bukan pematung profesional, kami hanya mengandalkan foto-foto mendiang sebagai acuan, dan mencoba yang terbaik untuk membuatnya mirip dengan sungguhan," katan Liu, kepada surat kabar Southern Daily, seperti dilaporkan kembali South China Morning Post (SCMP), Minggu (7/4/2019).
Guangzhou Funeral Service Centre mulai menguji coba layanan ini tahun lalu dan diperkenalkan untuk pertama kali pada awal April 2019. Awalnya, mereka berlatih dengan membuat model wajah karyawan.
Foto yang dijadikan acuan harus beresolusi tinggi, yakni 12 juta piksel atau lebih, untuk membantu meningkatkan akurasi.
Wajah tiruan itu dicetak menggunakan printer 3D dari bahan plastik terlebih dulu. Dari situ dibuat model kedua menggunakan gel silikon. Dari silikon itulah dibuat topeng yang sudah menyerupai tekstur dan warna kulit jenazah. Setelah itu wajah tiruan dipasang rambut dan dirias sebelum ditempekan ke jenazah.
"Biasanya lebih sulit membuat topeng untuk orang tua karena mereka memiliki banyak kerutan," kata Liu.
Dibutuhkan waktu 10 hari dalam merekonstruksi wajah untuk memastikan semua detail terwakili secara akurat.
Wakil Direktur Guangzhou Funeral Service Centre, Li Zhijian, mengatakan, pihaknya menangani sekitar 35.000 jenazah per tahun, dan 30 di antaranya harus menjalani rekonstruksi wajah.
"Meskipun jumlahnya tidak banyak, setiap rekonstruksi merupakan hiburan bagi anggota keluarga, dan itu juga cara terbaik untuk menunjukkan rasa hormat kepada mendiang," ujar Li.
Meski demikian, pada akhirnya jenazah yang wajahnya direkonstruksi juga akan musnah karena hukum di China mengharuskan orang meninggal dikremasi, tidak dikubur.
Editor : Anton Suhartono
http://bit.ly/2IivSOf
April 08, 2019 at 01:15PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Ketika Wajah Orang Meninggal Dibuat Ulang Pakai Printer 3 Dimensi"
Post a Comment