Partai Erdogan Harus Relakan Ankara dan Istanbul untuk Oposisi

ANKARA, iNews.id - Partai berkuasa yang dipimpin Presiden Recep Tayyip Erdogan, AKP (Partai Keadilan dan Pembangunan), tertinggal dalam penghitungan sementara hasil pemilihan kepala daerah (pilkada) di dua kota penting, yakni Ankara dan Istanbul.

Hasil penghitungan suara di dua kota kunci itu, calon-calon wali kota yang diusung AKP tertinggal oleh oposisi, meski perolehannya bisa dibilang sangat bersaing.

Kandidat wali kota Istanbul dari oposisi Ekrem Imamoglu memimpin dengan selisih 28.000 suara dibandingkan calon dari AKP, Binali Yildirim.

Kepala Dewan Tinggi Pemilu Sadi Guven menyebut, Imamoglu memperoleh hampir 4,16 juta suara, sedangkan Yildirim 4,13 juta.

Kedua kandidat sempat mengklaim saling memenangkan pemilu pada Senin dini hari setelah pemungutan pada Minggu (31/3/2019).

Guven melanjutkan, hasil itu belum final karena masih menunggu penghitungan terhadap 84 kotak suara lagi.

Sementara itu di Ankara, calon wali kota dari oposisi Mansur Yavas memimpin dengan perolehan cukup jauh yakni 50,89 persen, sedangkan kandidat dari AKP, Mehmet Ozhaseki, memeroleh 47,06 persen.

Hasil itu merupakan penghitungan dari 99 persen suara, sehingga hampir dipastikan Yavas merebut ibu kota negara itu.

"Ankara telah menang. Yang kalah di Ankara adalah Ozhaseki, politik kotor telah hilang. Demokrasi telah menang," kata Yavas, kepada para pendukung, dikutip dari AFP, Senin (1/4/2019).

Namun AKP tak akan menyerah begitu saja. Mereka akan mengajukan keberatan karena mendapati fakta adanya puluhan ribu suara tidak sah di Ankara dan Istanbul.

Sementara itu Erdogan mengatakan, partainya memenangkan pemilu secara nasional. Bersama mitra koalisi, Partai Gerakan Nasionalis (MHP), mereka memenangkan lebih dari 50 persen suara.

Namun Erdogan mengakui akan kehilangan beberapa kota penting, meskipun tak menyebut nama Ankara atau Istanbul.

"Jika ada kekurangan, itu adalah tugas kami untuk memperbaiki. Mulai besok pagi, kami akan memulai pekerjaan untuk mengidentifikasi kekurangan dan akan menebusnya," tuturnya, kepada para pendukung, Minggu.

Editor : Anton Suhartono

Let's block ads! (Why?)