Oleh karena itu, pria yang karib disapa Pepen itu menyatakan Pemkot Bekasi menyebar bantuan tambahan kepada masyarakat.
"Bantuan sosial ini adalah tambahan dari Pemerintah Kota Bekasi, karena Bantuan Sosial dari Gubernur Jawa Barat maupun Pemerintah Pusat kemungkinan masih dalam kendala di pengiriman barang dari Bulog," ujarnya melalui keterangan resmi yang diterima CNNIndonesia.com, Selasa (21/4).
Pepen menyatakan Pemkot Bekasi saat ini sudah memasuki tahap II penyebaran bantuan tambahan. Sebelumnya, kata dia, tahap I bantuan dari pemkot itu sudah selesai distribusikan pekan lalu.
"Paket sembako tahap II bagi warga terdampak Covid 19 di Kota Bekasi sebanyak 20.000," ujar Pepen.
Adapun isi paket sembako itu: beras 5 kilogram, minyak goreng 1 liter, kecap 1 botol, saos sambal 1 botol, mie instan 7 buah, biskuit 2 bungkus, dan sarden dalam kemasan 1 kaleng."Paket sembako yang dibagikan ini keluar dari Pemerintah Kota Bekasi, di luar Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS)," ujar Pepen.
Pemberian bantuan itu ialah dalam rangka membantu masyarakat selama penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Kota Bekasi. Penerapan PSBB di Kota Bekasi sendiri akan berlangsung hingga 28 Februari 2020.
Bantuan dari Pemprov Jabar
Terpisah, Pemprov Jabar menyatakan telah menyalurkan paket sembako bantuan sosial tunai dan nontunai kepada 5.237 Keluarga Rumah Tangga Sasaran (KRTS) ke wilayah-wilayah yang menerapkan PSBB di provinsi tersebut. Arifin mengatakan bantuan sosial senilai Rp500 ribu itu, penyalurannya masih difokuskan ke 10 daerah yang menerapkan PSBB.
Penyaluran bantuan berupa uang tunai Rp150.000 dan sembako ini ditargetkan bisa mencapai 264.085 lokasi pada pekan ini.
Sepuluh daerah di Jawa Barat yang sudah disetujui melaksanakan PSBB oleh Menkes Terawan Agus Putranto adalah: Kabupaten dan Kota Bekasi, Kabupaten dan Kota Bogor, serta Depok yang melaksanakan sejak 18 April lalu, kemudian Kabupaten dan Kota Bandung, Kabupaten Bandung Barat, Kota Cimahi, dan Kabupaten Sumedang yang baru akan memulainya hari ini, 22 April 2020.
"Sampai hari ini, Selasa (21/4), sekitar 5.237 paket bantuan sudah disalurkan di 10 wilayah yang menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dan Bandung Raya," kata Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jawa Barat Moh Arifin Soedjayana, Bandung, Selasa, seperti dikutip dari Antara.
Dalam penyaluran bantuan tersebut, kata Arifin, Pemprov Jabar menggelar kerja sama dengan PT Pos Indonesia, juga pengemudi ojek daring dan pangkalan."Ada riak-riak soal bantuan, tapi tidak akan menghentikan proses penyaluran yang sudah berjalan baik. Pelibatan ojek online dan ojek pangkalan sangat membantu penyerahan bantuan pada KRTS sasaran," katanya.
Dari 5.237 paket bantuan yang sudah diserahkan, pihaknya mencatat ada 371 paket yang kembali ke PT Pos karena alamat KRTS tidak sesuai dengan data.
Menurutnya, proses penyaluran disertai proses pelaporan yang ketat di mana kurir-- baik ojek online, ojek pangkalan, maupun petugas Pos-- harus menyerahkan langsung pada penerima.
"Si penerima menunjukkan KTP, sesuai alamat, sesuai data. Pihak kurir lalu mengambil foto penerima untuk dilaporkan lewat aplikasi yang sudah disiapkan. Yang retur itu biasanya karena ketidaklengkapan data, bisa nama jalan, RT, RW-nya keliru. Sejauh ini rata-rata sesuai 'by name by address'," tutur Arifin.
Arifin mengakui urusan penerima bantuan saat ini datanya masih terus diperbaharui. Sambil menunggu data dari daerah yang diusulkan RT/RW serta surat tanggung jawab mutlak Kepala Dinas Sosial masing-masing daerah, proses penyaluran tidak akan berhenti.
(ndn, Antara/kid)"Bantuan" - Google Berita
April 22, 2020 at 07:09AM
https://ift.tt/3bwozyi
Bantuan Pusat dan Pemprov Terkendala, Bekasi Sebar Sendiri - CNN Indonesia
"Bantuan" - Google Berita
https://ift.tt/36siyzP
Shoes Man Tutorial
Pos News Update
Meme Update
Korean Entertainment News
Japan News Update
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Bantuan Pusat dan Pemprov Terkendala, Bekasi Sebar Sendiri - CNN Indonesia"
Post a Comment